Disney Princess : Kesehatan
Sleeping Beauty, Cinderella, Beauty & The Beast, Snow White, The Little Mermaid
Biasa dikenal sebagai seri Disney Princess, gadis-gadis kecil pun terhipnotis dengan film-film tersebut. Semua terlihat begitu indah, begitu cantik, begitu mempesona. Dan ya, saya juga termasuk salah satu dari mereka. Bukan rahasia kalau dulu semasa SD saya mengoleksi sejumlah film Disney, terutama animasinya, mulai dari yang terkenal macam yang saya sebutkan tadi sampai yang judulnya kurang familiar seperti Oliver & Company.
Tapi apakah mengkonsumsi film seperti itu sehat? Untuk beberapa orang, sehat-sehat saja. Tapi jangan salah karena banyak sekali gadis-gadis kecil yang hidup dengan terlalu banyak mengkonsumsi film-film tersebut. Hasilnya? Overdosis. Ketika dewasa, mereka cenderung menjadi terlalu naif atau seakan hidup di dunia sendiri. Bukan, bukan gila, tapi mungkin lebih seperti dunia di mana semua akan baik-baik saja. Tidak ada yang jahat.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan konsumen tetap Disney Princess tersebut, kecuali ia terlalu naif & mudah ditipu. Hal tersebutlah yang membawa masalah untuk mereka. Bukan hanya kemungkinan mereka untuk selamat di lingkungan sekolah, kerja dan sebagainya menjadi lebih minim, mautidak mau mereka harus selalu ditemani oleh orang-orang yang lebih realistis. Hal ini sangat sulit, apalagi di dunia kerja.
Memang bukan rahasia kalau semua orang, terutama perempuan, ingin menikah. Tapi karena slogan "Happily Ever After" yang biasa disajikan di akhir cerita film-film tersebut, terutama setelah si pemeran utama menikah, banyak perempuan yang yakin bahwa setelah menikah, semuanya akan baik-baik saja dan jalan ke depan semakin bersinar. Singkat kata, menikah adalah klimaks dalam hidup. Hal-hal yang tidak diinginkan macam KDRT merupakan pukulan yang sangat berat bagi mereka. Parahnya, mereka bisa stress level berat. Memang, siapa sih yang tidak stress ketika berhadapan dengan KDRT? Tapi pasti tentunya luka konsumen Disney Princess tersebut lebih dalam daripada orang biasa, secara mereka tidak pernah menyangka realita seperti itu adalah nyata.
Banyak yang memperdebatkan apakah show-show Disney, beserta Disneyland sendiri, sehat? Kalau menurut saya, sehat-sehat saja asal dikonsumsi dalam jumlah yang normal. Apapun, mau film Disney atau bukan, bahkan makanan, yang dikonsumsi secara berlebihan memang tidak bagus, jadi untuk apa mengkonsumsi secara berlebihan?
Biasa dikenal sebagai seri Disney Princess, gadis-gadis kecil pun terhipnotis dengan film-film tersebut. Semua terlihat begitu indah, begitu cantik, begitu mempesona. Dan ya, saya juga termasuk salah satu dari mereka. Bukan rahasia kalau dulu semasa SD saya mengoleksi sejumlah film Disney, terutama animasinya, mulai dari yang terkenal macam yang saya sebutkan tadi sampai yang judulnya kurang familiar seperti Oliver & Company.
Tapi apakah mengkonsumsi film seperti itu sehat? Untuk beberapa orang, sehat-sehat saja. Tapi jangan salah karena banyak sekali gadis-gadis kecil yang hidup dengan terlalu banyak mengkonsumsi film-film tersebut. Hasilnya? Overdosis. Ketika dewasa, mereka cenderung menjadi terlalu naif atau seakan hidup di dunia sendiri. Bukan, bukan gila, tapi mungkin lebih seperti dunia di mana semua akan baik-baik saja. Tidak ada yang jahat.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan konsumen tetap Disney Princess tersebut, kecuali ia terlalu naif & mudah ditipu. Hal tersebutlah yang membawa masalah untuk mereka. Bukan hanya kemungkinan mereka untuk selamat di lingkungan sekolah, kerja dan sebagainya menjadi lebih minim, mautidak mau mereka harus selalu ditemani oleh orang-orang yang lebih realistis. Hal ini sangat sulit, apalagi di dunia kerja.
Memang bukan rahasia kalau semua orang, terutama perempuan, ingin menikah. Tapi karena slogan "Happily Ever After" yang biasa disajikan di akhir cerita film-film tersebut, terutama setelah si pemeran utama menikah, banyak perempuan yang yakin bahwa setelah menikah, semuanya akan baik-baik saja dan jalan ke depan semakin bersinar. Singkat kata, menikah adalah klimaks dalam hidup. Hal-hal yang tidak diinginkan macam KDRT merupakan pukulan yang sangat berat bagi mereka. Parahnya, mereka bisa stress level berat. Memang, siapa sih yang tidak stress ketika berhadapan dengan KDRT? Tapi pasti tentunya luka konsumen Disney Princess tersebut lebih dalam daripada orang biasa, secara mereka tidak pernah menyangka realita seperti itu adalah nyata.
Banyak yang memperdebatkan apakah show-show Disney, beserta Disneyland sendiri, sehat? Kalau menurut saya, sehat-sehat saja asal dikonsumsi dalam jumlah yang normal. Apapun, mau film Disney atau bukan, bahkan makanan, yang dikonsumsi secara berlebihan memang tidak bagus, jadi untuk apa mengkonsumsi secara berlebihan?

2 Comments:
sehat-sehat saja sih, dan menghibur.. tapi kisah-kisah putri2nya itu mungkin sebaiknya jangan terlalu didramatisir ya?? hehehe..
ikutan books-of-dela giveaway yuk??? ada tujuh buku gratis lho.. :)
hahaha setuju :) sehat tapi mungkin kalau dikonsumsi berlebihan jadi tidak sehat :P hahaha. kisahnya memang lebay ^^
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home