Thursday, May 6, 2010

Saya benar-benar malu kepada diri sendiri sembari membaca Totto-chan's Journey.

Mengapa? Karena:

-Di saat saya masih bisa mengeluarkan uang 30 ribu untuk makan di s*laria dan berkata yah mau apa lagi wong uang cuman segitu, masih banyak anak di luar sana yang tidak bisa makan. Mereka kekurangan nutrisi sampai-sampai bergerak pun mereka susah. sedangkan di kamp penampungan makanan yang mereka dapat hanyalah tepung yang diberi air.

-Kadang saya suka melontarkan makian akan servis yang jelek. Saya ingat satu kali ketika Totto-chan ke India, ia bertemu dengan seorang anak yang terjangkit tetanus. Dokter mengatakan ia akan segera sembuh, dan Totto-cahn pun menyampaikan kabar gembira tersebut kepadanya (dalam bahasa Jepang). anak itu, yang untuk bergerak pun sudah susah, berusaha mengatakan sesuatu. Dengan susah payah ia menghabiskan kalimat yang ia tujukan untuk Totto-chan itu. Tau apa kalimatnya? "Aku berdoa untuk kebahagiaanmu."

-Di saat saya masih bisa berobat untuk wajah yang jerawatan ini, banyak anak terutama di Afrika sana yang kulitnya korengan. Dan mereka tidak punya apa-apa.

Kurang lebih, itulah yang saya dapat dari buku itu, secara belum saya lahap benar-benar buku itu. Saya jadi berpikir, betapa manjanya saya selama ini. Memang, di luar sana banyak yang lebih manja juga. Tapi hei, saya bukan mereka, yang tidak baik bukan untuk ditiru, tapi untuk dijadikan pelajaran untuk diri sendiri.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home