Thursday, April 30, 2009

the social climber and the popular crowd

dia pikir dia yang paling hebat.
merasa paling jago.
dan paling dahsyat.
dia memang jago (Ayam jago.. kukuruyuk. petok.. petok..)

masih ingat penggalan barusan? yup. bener banget. lagunya Sherina yang judulnya jagoan. to be honest, saya gak pernah merasa "perlu" menujukkan lagu ini ke seseorang. Karena sejauh ini saya gak punya masalah sama teamn-teman saya *yah mungkin ada, tapi gak ada yang sok jago begini*
malah, saya kira saya bakalan punya teman seperti itu waktu kerja nanti ( dimana saya sangat takut nanti dengan yang namanya politik kerja, dan dimana banyaknya backstabber2).

salah.

yup. ternyata saya salah. saya malah ketemu orang menyebalkan seperti ini sewaktu saya masih seumur jagung begini. percuma kalau saya bilang dia itu ngeselinnya seperti apa. kebanyakan soalnya!

beberapa hal yang sangat saya tidak suka dari dia:
1. suka motong pembicaraan orang. which in my opinion, shows how low educated she is. bahkan orang yang gak teredukasi dengan baik pun tahu cara berkomunikasi yang baik
2. sotoy nya setengah mati. dia tetep keukuh kalau aids itu bisa menular lewat pegang ludah walaupun saya udah bilang aids itu gak menular lewat ludah. saya sampai harus bilang kalau hal tersebut diajari waktu kelas 2 smp. 2 smp ok? dan dia lebih tua setengah tahun dari saya. tolong.
3. dia menganggap dirinya paling pintar, paling stylish, paling segala-galanya. waktu itu saya bercerita kalau saya mau magang di aksara. lalu dia kayak ikut2an gw juga mau di starbucks. lalu teman saya yang lain lagi cerita kalau temannya dulu ada yang part time di starbucks. lalu si menyebalkan ini tanya ke teman saya ini requirementnya apa. lalu teman saya itu bilang kalau tidak salah sma. lalu dia berkata pada saya, kalau aksara mah gak usah sma yah. yeah right. lalu saya bilang ke dia, gak lah, orang musti kuliah terus lancar bahasa engnya. dia langsung mengunci mulutnya. fyi, engnya dia jongkok banget & dia senengggg banget pake bahasa eng. she doesn't even know what's the difference between polling and calling!

nah. itulah hal-hal yang sangat tidak saya suka dari dia. masalahnya, hal itu terjadi hampir tiap hari. dan hal-hal diatas sudah saya sensor 80%.

fuh. omong2, setelah kemarin kelas bareng dia dan teman2 saya, saya baru ngeh kalau dia itu sebenarnya social climber sejati. i'm not being mean, i'm just being, you know, honest. kemarin saya dan teman2 have fun banget ketawa2 akan hal gak jelas. tiba2 dia menghampiri, apa sih. karena masih keasikan ketawa, ga ada yang jawab. dia bersikeras nanya terus. sampai akhirnya saya jawab *masih smbl tertawa* enggak. dan dia tetap nanya. it's like, she tries too hard to get into the crowd.

jujur, saya gak suka orang-orang kayak gini. saya sendiri bukanlah bagian dari "the popular crowd". mungkin saya kenal beberapa dari mereka, tapi kalau ketemu paling say hi karena bener deh, kalau ngobrol gak bakal nyambung. dan saya gak peduli. mau mereka popular crowd kek. loser crowd kek. bagi saya, saya hanyalah saya. bodo amat mau termasuk yang mana, yang penting saya punya teman2 yang asik dan supportive. 

menurut saya, para social climber begitu benar-benar gak punya identitas. immature. saya kepingin tahu, kalau dia udah masuk ke dalam crowd itu, lantas apa yang akan dia lakukan? dan untuk apa mereka begitu? apakah mereka tidak bahagia dengan keadaan mereka sekarang?

well. saya gak tahu. mungkin saya dulu pernah menjadi social climber. tapi rasa-rasanya ya, saya cuma mengamati mereka. gak pernah ngapa-ngapain. palingan hanya perasaan pingin kenal sama mereka. 

forgive me if i'm wrong. tapi ini semua cuman dalam pandangan saya.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home